Kendari – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) drg Rahminingrum mengatakan, pada tahun 2022 pihaknya membuat Prasarana Air Bersih (sumur bor dan prasarananya) yang tersebar 7 Puskesmas di Kota Kendari yaitu Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Mekar, Puskesmas Abeli, Puskesmas Benu-Benua, Puskesmas Kandai, Puskesmas Puuwatu dan Puskes
“Ketujuh sumur bor itu, anggarannya bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 1,3 miliar,”kata drg Rahminingrum saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (1/11/2023).
Dia menjelaskan, Pengerjaan ketujuh sumur bor itu, bukan saja pembuatan sumur bornya tetapi penyediaan sarananya.
“Kalau kita melihat dari kontraknya, apa-apa yang ada dikontraknya, yaitu harus ada pompa air, tandon dan mesin penyaring, jadi harus lengkap dari sisi sarana,”jelasnya.
Kemudian sumur bor itu sendiri, lanjutnya, dikontraknya dari dananya, satu sumur bor sebesar Rp 18 juta.
“Sebetulnya masalah ini, dari 7 sumur bor di puskesmas tersebut tidak semua bermasalah, yang 5 sumur bor ini sudah klir kita sudah serahkan, yaitu sumur bor di Puskesmas Lepo-Lepo, Puskesmas Mekar, Puskesmas Abeli, Puskesmas Benu-Benua dan Puskesmas Kandai,”ungkapnya.
Sementara puskesmas yang sumur bornya yang bermasalah yaitu Puskesmas Puuwatu dan Puskesmas Poasia. Sumur bor yang sudah dibuat saat ini posisi tidak berair, tapi waktu PHO (Provisional Hand Over/Serah Terima Sementara Pekerjaan) ia pastikan sumur bor itu benar-benar berair.
“Jadi namanya sumur bor, kalau tidak di pakai atau tidak difungsikan, akan tidak berair. Tapi kami sekarang lagi berupaya untuk memperbaiki sumur bor di dua puskesmas tersebut,”katanya.
Mulai Kemarin (Selasa-red), tambah dia, sumur bor di Puskesmas Puuwatu dan Puskesmas Poasia kita mulai perbaikan sampai bisa berair dan bisa digunakan lagi.
“Untuk itu saya tegaskan dan jamin di rencana anggaran biaya (RAB) kami tidak melebihi di satuan standar harga (SSH) yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota Kendari terkait pembuatan sumur bor,”tegasnya. (Irw)